Sabtu, 26 Oktober 2013

MITOLOGI

Machu Picchu, Misteri Kota Yang Hilang

Sejarah
Sejarah - Sejak awal tahun1900-an, nama Machu Picchu (sebuah kawasan di pengunungan Andes, Peru, Amerika Selatan) sudah terkenal. Kawasan ini mulai dibangun oleh bangsa Inca sekitar 14.000 SM.

Anehnya, kota ini  hanya dihuni selama kurang dari 100th saja dan didiami oleh sekitar 1200 orang. Sesudah itu Machu Picchu  menjadi kota hilang dan hanya meninggalkan jejak mitos dan kabar burung belaka.

Machu Picchu bukan kota biasa. banyak teori bermunculan yang mendeskripsikan kota ini. Beberapa peneliti percaya Machu Picchu adalah makam 'Pachacutec', karena terdapat bangunan-bangunan yang dilapisi emas.
Beberapa teori lain  berteori Machu Picchu adalah 'lacta' atau kota untuk mengontrol ekonomi daerah-daerah taklukan dan melindungi bangsawan Inca.
Teori lannya adalah Machu Picchu sebagai 'vila' para pembesar Inca, sekaligus sebagai tempat upacara pengamatan musim dan astrologi. Tersembunyi di balik bukit dan dikelilingi jurang-jurang curam menjadikan Machu Picchu terlindung dari dunia luar.
Karena sebab inilah banyak yang menyebut Machu Picchu sebagai "kota siluman". Banyak pemburu harta karun yang meyakini kota ini menyimpan kekayaan yang tak ternilai.
Namun pencarian mereka sia-sia. Sampai akhirnya pada tahun 1911, seorang arkeolog bernama Hiram bingham menemukan kembali kota yang hilang itu.
Faktanya, Machu Picchu ditinggalkan Inca ketika Spanyol memasuki daratan Amerika Selatan. Namun tidak jelas alasan mengapa bangsa Inca meninggalkan Machu Picchu ditengah kejayaannya.

Dugaan para ahli, wabah cacarlah yang menyebabkan Machu Picchu ditinggalkan. Lebih dari 50% populasinya terbunuh akibat wabah itu pada tahun 1527.

Pemerintahan Inca pun jatuh, perang bersudara bekecamuk. Ketika penakluk Spanyol, Pizzaro, tiba di Cuzco, ibukota bangsa Inca yang terletak hanya 112km dari Machu Picchu, pada tahun 1532, Machu Picchu sudah menjadi kota hantu di atas awan.

TUGAS SENI BUDAYA


BATIK NUSANTARA


Batik Kalimantan

Selama ini yang terkenal hanyalah motif Batik dari pulau Jawa. padahal Kalimantan juga memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas. Bila kain Batik Kalimatan Selatan terkenal dengan nama kain Sasirangan, kain batik Kalimantan Tengah terkenal dengan nama Batik Benang Bintik-nya. 
Motifnya pun variatif dengan warna-warna yang memanjakan selera. Motif yang umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan), dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih banyak lagi.






Batik Benang Bintik 
Batik Sasirangan 
 
 
 
Contoh fungsi Terapan dalam penggunaan batik kalimantan 

Contoh Batik Kalimantan Modern

Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic

 

 

 

BATIK TORAJA

 

 

Riwayat Batik Toraja
Pada umumnya orang berpendapat bahwa batik merupakan budaya tradisional Jawa.Namun  menurut Danar hadi,seorang kurator pada museum batik kuno yang mengatakan bahwa batik dikenal sejak abad V di Tanah Pasundan dan Tana Toraja.
Heingga ( 1996) berpendapat bahwa konon batik diperkenalkan oleh orang India pada saat Raja Lembu Amiluhur menihkahkan putranya dengan puteri India sekitar tahun 700. Dalam bagian lainnya, disebut kalau batik dalam bentuk yang lebih primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi Selatan). Kata “batik” sendiri baru secara tertulis ditemukan pada tahun 1641 dalam dokumen pengiriman barang dari Batavia (Jakarta) ke Bengkulu, sedangkan menurut pakar batik Belanda, Rouffaer (1914), referensi pertama tentang batik ini merujuk ke tahun 1520 (Gittinger, 1985).
Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (sejarawan Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi dalam membuat batik
Dalam  Kompas yang menuliskan bahwa cikal bakal batik dapat ditelusuri dari Banten dan kain Ma’a dari Toraja ,Sulawesi Selatan yang memakai bubur nasi sebagai perintang warna.Namun karena posisi geografis di Toraja yang terisolasi di pegunungan, maka menurut para ahli, hal inilah yang membuat batik Toraja tidak terlalu me-nasional .Tak seperti batik Jawa yang diduga diperkenalkan pada zaman Raja Lembu Amiluhur ( Jenggala). Hal ini memunculkan teori bahwa boleh jadi Indonesia juga melahiran batik pertama yang berawal dari daerah Toraja sendiri.
Warna khas batik Toraja sendiri adalah hitam,merah,putih dan kuning. Untuk warna kombinasi setelah kain dicap kemudian di celup dengan pewarna dan selanjutnya beberapa garis motif ditutup dengan warna yang berbeda.
Batik Motif Toraja,dok:Pribadi
Kiat Melestarikan Batik di Indonesia khususnya Batik Toraja
Terkadang muncul keprihatinan dari berbagai pihak yang khawatir tradisi batik ini bisa tetap bertahan ditengah gempurnya budaya asing yang menggrogoti Indonesia. Di sisi lain, Ada pula yang mencari cara agar batik bisa dilestarikan dan takkan punah dimakan zaman. Adapun berbagai cara yang bisa dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk bisa menjaga kelestarian budaya ini diantaranya:
1.Pemerintah bersama masyarakat bekerja sama dalam melakukan pengenalan mengenai batik misalnya melalui workshop,seminar,pameran mengenai seluk beluk dan jenis batik yang ada di nusantara
2.Pendirian museum batik yang bisa memperkenalkan,menjaga dan melindungi segala macam jenis batik sehingga nantinya museum ini bisa menjadi referensi budaya dimana dalam batik mentransmisikan sejarah,makna simbolis,tradisi sehingga nantinya bisa dikenal dan dilestarikan masyarakat
3.Mengadakan kursus keterampilan mengenai cara membuat batik. Hal ini dilakukan agar generasi muda bisa memiliki keahlian dalam membuat batik dan tidak hanya dijadikan sekedar gaya pendidikan belaka melainkan sebagai gaya hidup dan pengabdian dalam pelestarian budaya asli Indonesia.
4.Memperbanyak buku dan artikel yang bisa diakses secara online ( e-book) mengenai  segala hal mengenai batik sehingga bisa dijadikan sebagai referensi nantinya.
5. Memodernisasi corak batik Toraja  kemudian dituangkan dalam tren busana  dan aksesoris kaum muda misalnya saja topi, baju,celana, gelang,kalung dan masih banyak lagi. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan keinginan kawula muda yang selalu ingin tampil trendy dan modis tanpa meninggalkan tradisi budaya Indonesia. Cara memasarkannya pun cukup mudah yaitu dengan mendirikan toko batik yang khusus menjual aksesoris ini.Apalagi jika pemasarannya  berkonsep butik online dimana dilakukan pemamfaatan media sosial internet seperti facebook,twitter,blog sehingga secara tidak langsung kita membuat suatu toko butik online. Hal inipun disesuaikan dengan kebiasaan anak muda zaman sekarang yang lebih suka memesan barang via online.
Dengan adanya pemasaran dan penjualan melalui butik batik dan toko batik online batik seperti kehadiran BERBATIK.COM , maka kegiatan ini mampu memasyarakatkan batik terutama dikalangan anak muda dalam melakukan aktivitas belanja aneka aksesoris batik dan juga bisa menjadi penopang dan penggerak kegiatan ekonomi rakyat dalam bidang industri yang  mampu menyerap banyak tenaga kerja yang mempengaruhi perekonomian bangsa Indonesia
Demikianlah sedikit kisah mengenai seluk beluk batik yang ada di Indonesia terutama mengenai batik Toraja yang selama ini termarginalkan. Sangat diharapkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan tradisi ini. Peran pemuda juga tak kalah penting dalam menjaga dan mengapresiasi budaya  ini agar kedepannya tradisi ini takkan pudar dihabisi oleh zaman.
Contoh Batk Toraja modern (JIBI)